Al-Muttaqin
Jurnal Dakwah dan Sosial Keagamaan
Penerbit Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Sultan Muhammad Syafiuddin Sambas
ISSN: 2460-9277
Jurnal Al-Muttaqin Volume II desember 2015
Abstrak
Al-Qurân dan komunikasi merupakan dua hal yang berbeda. Al-Qurân bukan komunikasi dan komunikasi bukan al-Qurân. Al-Qurân menjadi sumber utama dalam ajaran agama Islam. Sedangkan komunikasi merupakan cabang dari ilmu sosial yang keberadaannya bisa mencakup semua disiplin keilmuan. Begitupula dengan al-Qurân keberadaannya tidak terbatas oleh ruang dan waktu. Al-Qurân bisa masuk ke dalam komunikasi dan komunikasi bisa masuk ke dalam al-Qurân. Hadirnya al-Qurân ke dunia ini, diturunkan melalui proses komunikasi. Dengan demikian al-Qurân dan komunikasi merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan. Komunikasi digunakan oleh Rasulullah SAW diantaranya adalah untuk menyampaikan pesan-pesan al-Qurân (berdakwah), mengajarkan al-Qurân dan sebagainya. Terkait dengan permasalahan komunikasi, pada dasarnya al-Qurân, tidak ketinggalan untuk berbicara tentang komunikasi, meskipun tidak secara spesifik. Akan tetapi, jika diteliti (ada) banyak ayat yang memberikan gambaran umum tentang bentuk-bentuk komunikasi seperti komunikasi intrapersonal, komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi antarbudaya bahkan komunikasi transendental. Tidak hanya itu, al-Qurân juga berbicara tentang etika-etika komunikasi, seperti qaulan balîgha, qaulan maisûra, qaulan karîma, qaulan ma’rûfa, qaulan layyina, qaulan sadîda, dan lain-lain. Berdasarkan pada kenyataan tersebut bahwa al-Qurân dan komunikasi menjadi bagian yang sangat penting untuk dipelajari dan dipahami dengan sebaik-baiknya. Sehingga dapat memungkinkan aktivitas setiap muslim tidak terlepas dari nilai-nilai keislaman, khususnya dalam melakukan komunikasi baik secara ucapan (verbal), perbuatan (non verbal), tulisan maupun media media yang lainnya.
Kata Kunci: Al-Qurân, Komunikasi